Saat berumur 4 tahun, aku mulai bersekolah di TK Pembina di Jl. Merawan no. 5 Tanjung Gading. Letaknya tak jauh dari rumahku. Aku biasa diantar oleh orangtuaku dan dijemput oleh nenekku. Aku dan nenekku selalu berjalan kaki dari TK ke rumah.Lalu pada tanggal 17 November 1995 adikku lahir. Adikku yang pertama yang bernama M. Fauzi Ananta, lahir di rumah sakit yang sama dengan dokter yang sama. Ibuku pun melakukan persalinan dengan Caesar pula. Waktu itu ku sangat senang sekali, karena mempunyai adik.
Waktu kecil aku pernah terjatuh sehingga mengakibatkan hidungku harus dijahit sampai beberapa jahitan. Waktu itu aku berumur 4 tahun. Aku, adikku dan kakak-kakak sepupuku bermain kejar-kejaran di kamar pembantuku. Saat itu, aku berniat turun dengan sedikit tergesa-gesa karena dikejar kakak sepupuku, yang bernama Sheila Ayu Ramadhani. Lalu tiba-tiba kakiku tertahan oleh pinggiran kasur, sedangkan kepalaku sudah turun kebawah. Sehingga mengakibatkan hidungku terantuk di pinggiran kasur. Lalu saat aku bangun, tanpa kusadari hidungku sudah terbelah dua. Di bagian tengah-tengah kedua mataku. Ibuku yang masih berada di kantor ditelepon dan diberitahukan tentang kondisiku. Ibuku langsung panik dan tergesa-gesa pulang ke rumah. Aku lalu dibawa ke rumah sakit Advent dengan taksi dan dijahit 4 jahitan.
Lalu beberapa bulan kemudian,

saat umurku 5 tahun aku pun terjatuh lagi. Waktu itu aku sedang bermain mainan tangga-tanggaan yang berbentuk setengah bulat. Aku sendiri waktu itu sebenarnya ragu-ragu dan mempunyai firasat akan jatuh. Tetapi aku tetap saja menaikinya. Saat sampai di puncak tertinggi, aku pun bingung dan mencoba membalikkan badan untuk pergi ke sisi lainnya, tetapi aku gagal dan terjatuh. Aku pingsan. Yang aku ingat aku terbangun di ruang Kepala Sekolah. Dan beberapa saat kemudian nenekku pun datang membawaku pulang. Aku tidak luka terlalu parah. Hanya sedikit luka di hidungku lagi. Tetapi tidak sampai dijahit seperti waktu lalu. Dan kejadian itu untungnya tidak membuatku takut terhadap ketinggian.
Sejak masuk TK, aku dipanggilkan seorang guru yang bernama Bu Tas. Beliaulah yang membuatku bisa membaca. Daya tangkapku cepat. Sehingga aku dapat membaca dalam waktu yang cukup singkat. Aku dapat membaca lebih cepat dibandingkan teman-temanku di TK. Hal itulah yang membuatku sangat senang membaca sampai sekarang. Sejak umur 5 tahun aku sudah bisa membaca buku novel. Buku kesukaanku saat itu adalah Lima Sekawan. Kecepatan membacaku juga cukup cepat. Aku dapat membaca novel setebal 3000 halaman dalam sehari.
Ulang tahunku yang ke-5 dirayakan di TK-ku. Waktu itu aku sangat senang sekali. Karena aku mendapat banyak hadiah. Malamnya aku tak sabar membuka hadiah-hadiahku. Aku senang sekali saat ibuku menghadiahkanku sebuah sepeda roda dua. Aku lalu belajar bersama ayahku. Dan aku bisa mengendarainya hanya dalam sehari. Aku sangat bahagia sekali. Aku bahkan sering berkeliling dengan sepedaku. Menemukan jalan-jalan baru dan petualangan yang seru.
Sejak kecil aku sudah diharuskan membaca Iqra’. Aku juga sudah memulai untuk puasa setengah hari sejak umur 4 tahun. Dan diajarkan salat. Setiap Salat Maghrib aku ikut. Ibuku membantuku untuk membacakan surat-suratnya. Contohnya setiap ruku’ ibuku mengucapkan bacaannya dengan cukup keras. Agar aku bisa mendengarkan dan mengikutinya.
Dulu aku sangat sering sekali menggunakan topi. Topiku waktu itu cukup banyak. Lalu suatu hari aku pergi ke Tangkuban Perahu di Bandung. Waktu itu aku memakai topi kesukaanku. Lalu saat aku berdiri di tepi kawahnya, angin meniupkan topiku hingga terjatuh ke kawah. Aku sangat sedih. Aku telah kehilangan topi kesayanganku.
Waktu perpisahan di TK-ku, aku mengikuti lomba model. Saat itu semua anak perempuannya diharuskan ikut. Saat di rumah aku dilatih oleh ibuku. Saat di panggung, aku mengalami demam panggung. Saat dipanggil aku bingung. Apa yang harus aku lakukan. Akhirnya aku jalan saja dan melakukan gaya dan senyum seperlunya. Aku tahu aku pasti kalah. Dan aku benar. Temanku yang menjadi juaranya. Tetapi aku tidak kecewa. Karena aku hanya mengikuti kewajiban saja. Perpisahan TK-ku cukup meriah. Diadakan di Gedung Serba Guna. Dan lombanya diadakan sehari sebelumnya di TK-ku. Pengumuman lombanya pun dibacakan di gedung tersebut.















aku dengan seragam TK












saat merayakan ultah ke 5 di TK